Beberapa bisnis mengalami dampak, baik yang sedikit atau yang banyak, mungkin mereka merasakan apa dampaknya dari yang ditemui beberapa memutuskan untuk BERHENTI, itu bukan kabar yang baik untuk para pejuang bisnis, Dalam ruang lingkup bisnis itu selalu terbiasa dengan kata “ENTREPRENEUR” kami terbiasa dengan ketidakpastian tapi bukan berarti semua benar-benar tidak pasti, itu menakutkan bagi kami dimasa mendatang. waktu demi waktu mengajarkan sesuatu semua benar-benar perlu dikalkulasi. motivasi dan semua hal yang menyatakan “teruslah berjalan” akan kalah dengan beberapa hal yaitu pasti.
Dibalik sebuah hal mengenai laporan bulanan, penjualan bulanan dan semua yang telah menjadi hasil pasti, ada upaya-upaya yang dilakukan setiap harinya, sayang semua itu butuh energi yang semakin lama semakin habis, kita perlu benar-benar punya alasan yang jelas untuk memperjuangkan sesuatu terlebih bisnis kita. ketika kita membangun sebuah bisnis dan menjalankannya, kita punya sebuah tujuan dan jangka panjang, jika ditengah jalan kita mengalami kendala sama halnya ada tengah laut, mau kembali kemana?
Pilihannya adalah kembali ketepian atau meneruskan tujuan, semuanya sama-sama jauh dan tidak pasti karena kita berada diantara keduanya. beberapa orang memutuskan untuk berhenti karena merasa tidak ada gunanya dan tidak ada hasil yang didapatkan selama perjalanan ini, beberapa yang lain memutuskan untuk melanjutkan, karena susah payah membangun itu dan menghabiskan banyak waktu. apa yang seharusnya dilakukan seorang founder jika terjebak dalam dilema ini? melanjutkan bisnis atau menyudahinya?
Kita perlu melihat, juga berpikir lagi, kira-kira apa yang masih bisa dipertahankan? dan kira-kira apa yang mungkin sudah tidak bisa dipertahankan?
kita coba kembali keawal mula mereka memulai itu semua, mereka menghabiskan waktu untuk berpikir, mencari idea, membangun tim, merealisasikan semua hal itu termasuk bersusah payah menghabiskan waktu membuat sebuah produk dan layanan yang “CERITA INDAHNYA” akan langsung digunakan user, langsung mendapatkan penjualan dan langsung bisa tidur, berlibur dan bisnisnya berjalan sendiri. ITUKAN YANG MEREKA MAU?
iya, tapi sayang perjalanan untuk membangun tidak sesingkat itu, berdasarkan dari banyak pengalaman yang ditemui, kami melihat banyak hal dari sisi ini. salah satu contoh sederhananya beberapa founder startup, entrepreneur membangun bisnisnya dari awal dan berharap semuanya berhasil, pertanyaanya apakah mereka sudah tahu siapa yang akan menjadi CUSTOMER mereka? mereka membangun ide-ide yang idealis untuk mereka sendiri dan berharap orang lain menggunakan ide mereka? nyatanya hasilnya akan GAGAL juga.
Mereka membangun sebuah aplikasi, teknologi terbaik yang mereka habiskan setiap malam hingga pagi, dan akhirnya tidak ada satupun yang menggunakannya, kenapa? CUSTOMER BELUM BUTUH ITU. dan akhirnya adalah tidak adanya interaksi ataupun transaksi jual beli. dipercaya atau tidak, bisnis apapun membutuhkan darah untuk hidup dan tentunya mereka harus bisa menghasilkan penjualan setiap harinya atau minimal setiap minggu atau setiap bulan, bagaimana jika bisnis tidak bisa menghasilkan penjualan?
Kita tahu, bagaimana episode selanjutnya…
tapi, setiap founder pasti punya keyakinan tersendiri, hanya saja terkadang keyakinan ini menjadi BIAS yang cenderung tidak berbasis data, hal tersebut bisa menyebabkan keputusan yang salah, contohnya CUSTOMER sudah tidak membutuhkan produk kita lagi, tapi kita terus saja menjualnya apa yang terjadi? tentu tidak adanya penjualan yang signifikan lalu bagaimana sebaiknya untuk memberikan solusi diatas? bisnis kian menunjukkan penurunan, apakah lebih baik menyudahinya dan berpindah kebisnis baru?