Belajar dari Bagaimana Steve Jobs Mengenalkan Apple.

Teknologi bergerak cepat dari waktu kewaktu, disaat orang lain belajar teknologi selalu ada teknologi baru
hingga akhirnya kita menyadari bahwa teknologi adalah tools, sebuah alat untuk memudahkan dan setiap hari terus berkembang untuk memudahkan.

itu bagian dari product. Kenapa dia harus ada.

marketing, lebih membantu meneruskan apa yang sudah product itu miliki, memberitahu orang-orang
memberitahu sekitar, bahwa kami punya product yang bagus untuk masalah anda. mereka terus menerus menceritakan apa yang mereka lakukan dengan produk itu, hingga akhirnya product itu mulai dikenal, digunakan dan dipercaya. dari semua itu, baik teknologi product, marketing sebagai pemberi informasi semuanya berujung pada user/pengguna/manusia.

Jutaan produk lahir setiap harinya, kita tidak punya banyak waktu untuk memilih disisi lain, setiap hari product berlomba-lomba untuk ditemukan dan dipilih oleh pelanggan mereka. bagaimana kita hadir, dan diingat oleh mereka ditengah sesaknya market? BERBEDA teknologi tidak lagi berbicara mengenai system, bit, processor, mungkin itu terlalu kasar marketing tidak bicara mengenai bagaimana bisnis mengambil uang customer

Jauh lebih dari itu belajar dari brand besar, mereka PERDULI DENGAN SEBUAH MASALAH, MASALAH YANG DIALAMI DARI KEBANYAKAN ORANG.

MEREKA, membalik paradikma bahwa : produk saya yang terbaik, bukan itu tapi… apakah produk kami solusi anda? sehingga jika dalam penerapan organisasi, fokus utama adalah memberi solusi untuk orang yang tepat, dan terus berinovasi untuk mempercepat proses itu dari waktu ke waktu.

dari beberapa yang ditemui, mereka yang berhasil survive keatas adalah mereka yang memberikan solusi untuk masalah yang banyak orang keluhkan, dimana ada orang mengeluh disitu ada jalan, dan jika produk kita (baik itu fisik, teknologi) bisa menjembatani itu dan mengkomunikasikan dengan baik diwaktu yang tepat, disitu momen produk itu digunakan.

setidaknya, step 1 untuk keberhasilan terlewati, tapi masih ada lagi sesi kedua dan ketiga dst.

Lalu apa langkah selanjutnya dilakukan jika kita sudah punya product, startup atau aplikasi atau sebuah bisnis?

SOON!

M. Nahrowi