Tidak Semudah itu Mengatur Market & Customer.

Bisnis dan semua hal pada intinya adalah bagaimana kita memindahkan produk yang kita punyai ke pelanggan, kan itu? lalu kita berharap ada kompensasi yang bisa kita dapatkan. pertanyaanya, apakah semudah itu kita mengajak orang untuk membawa barang kita dan menukarkannya dengan uang?

Itulah Kenapa Ilmu Bisnis itu Mahal…

Kebanyakan para pengusaha baru atau mungkin sedikit lebih lama mereka terlalu ambisi untuk mendapatkan customer dengan cepat, sedangkan mereka sebenarnya tahu bahwa customer adalah manusia, jika mereka adalah robot mungkin kita bisa atur sedemikian rupa, sayangnya mereka punya emosi, hati dan semua hal yang tidak semua orang sama.

Teori bisnis dimanapun berada mengajarkan hal yang sama satu hal, bisnis adalah tentang pelanggan. benar saja, tanpa mereka siapa yang akan membeli produk kita dan tanpa mereka ingat sama brand kita bagaimana mereka akan kembali lagi? eh kemarin aku beli ke toko pak rahmat dan lainnya. semua hal itu adalah nyata, mereka bergerak untuk bisa berkomunikasi dan saling percaya, mana mungkin orang yang tidak punya kepercayaan kuat dipercaya pelanggan? sehingga kejujuran itu adalah modal penting dalam bisnis yang kita bisa ambil.

Bisnis plan, bisnis model canvas mengajari satu hal bahwa bisnis itu alurnya seperti ini tapi ingat itu adalah DIATAS KERTAS, ARTINYA APA? KITA BISA MENULIS SEBUAH PLAN YANG INDAH, SESUKA KITA, tapi dalam setiap plan yang kita tulis ada kata kunci “EKSEKUSI” “KONDISI LAPANGAN” “KONDISI MARKET” “PRODUK” “TIM” dan semua hal yang mana itu adalah barrier yang menentukan kenapa PLAN itu mudah, sedangkan Eksekusi itu tidak selalu indah, ya karena dalam bisnis canvas kita bisa menulis dengan mudah, segmentasi A,B,C lalu budget dari A,B,C dan partner A,B,C tapi dalam realisasi, apakah sesingkat itu? TIDAK.

Semua butuh proses, uji coba, trial, gagal coba lagi sampai akhirnya apa yang kita tulis DENGAN INDAHNYA tapi bisa tercapai, artinya dibalik yang tadi kita tulis itu seperti dreambook, hanya impian tanpa ada eksekusi NOTHING. hanya sebuah catatan mimpi.

M. Nahrowi