Ada banyak cara untuk memulai sebuah hal, khususnya untuk membangun bisnis, beberapa berfokus pada teori bagaimana membangun bisnis, beberapa melakukannya. keduanya mungkin punya jalur yang berbeda, hanya saja saat kita benar-benar melakukannya kita akan punya cerita yang berbeda dari beberapa cerita yang kita baca atau dengar dari tokoh yang kita tahu. tapi, garis besarnya sama bahwa, selalu ada 2 hal dalam perjalanan apapun gagal dan berhasil, itu seperti dua mata koin yang punya nilai yang berbeda keduanya pasti saling bergantian memang sudah jadi satu kesatuan.
Cerita kebanyakan tokoh bisnis yang mereka membangun dari awal bisnisnya, selalu bisa jadi pelajaran untuk pemula yang juga mengikuti jejaknya, sayang setiap kita mencoba melakukannya pasti kebanyakan ceritanya akan berbeda atau bisa disebut mungkin kita mengidolakan tokoh A, tapi kita akan punya cerita sendiri meskipun tujuannya sama. hari ini saya membaca buku sudah ke halaman 70, saya tertarik dengan topiknya yang diceritakan tentang seorang tokoh yang bernama Dr. Buckminster Fuller seorang tokoh dan penemu yang karyanya menjadi ikonik beliau terkenal dengan keilmuan futuristik masa depan dengan menggabungkan keilmuan, sains dan spiritual alam semesta. beliau percaya bahwa didunia ini semuanya bisa diciptakan dan ada faktor yang maha hebat yang menciptakan, tugas manusia adalah belajar dan mencoba mengambil setiap pelajaran untuk dibagikan kepada orang yang lainnya yang belum mengetahuinya.. ini menarik menurut saya, beliau merupakan salah satu tokoh idola dari Robert T. Kiyosaki yang turut mengubah pandangannya mengenai bisnis lebih untuk membantu orang lain,
Dari berbagai pemikiran beliau yang telah banyak menemukan konsep baru, beliau menceritakan bahwa masih ada banyak hal yang tidak dia ketahui dan kunci untuk bisa menerima adalah kerendahan hati. meskipun beliau tidak menyebutkan mengenai keagamaan, tapi semua kalimat yang disampaikan dalam buku itu lebih mengarahkan kepemikiran spiritual bahwa kita adalah bagian dari semesta, didalam semesta masih ada semesta lainnya yang semua itu adalah tak terbatas. beberapa orang adalah orang yang berhasil, beberapa yang lainnya adalah orang yang gagal, beberapa orang dikelas adalah orang pandai, beberapa yang lainnya lulus dan merasa bahwa dia tidak berharga dan kehilangan keahliannya, beliau menyebutkan bahwa itu adalah mengenai keseimbangan, kita perlu menyadari bahwa beberapa kehidupan mengajari tentang sebuah keseimbangan yang itu pasti ada, tidak ada seseorang yang tidak pandai hanya saja dia salah mempelajari sesuatu saja, semua orang pandai dan pada porsinya masing-masing, itulah konsep-konsep pemikiran yang beliau percayai. pertanyaannya kita berada dalam kondisi yang mana? setiap manusia punya tujuan dan harus mengambil peranannya, apakah sebagai orang yang berpihak untuk memberikan sumbangsih kepada ilmu pengetahuan atau sebagai seorang yang menerima pengetahuan?
Pengetahuan lahir dari kesalahan dimasa lalu, katanya. dan beliau menulis sebuah quotes sebagai berikut “sebagian besar kemajuan saya disebabkan oleh kesalahan, kita menemukan apa yang benar ketika kita menyingkirkan apa yang tak benar”
Apa maksutnya dari kalimat diatas? beliau ingin membagikan perjalanan dan konsep, bagaimana seseorang bisa visioner dan futuristik? hal itu bisa dilatih dengan cara membaca dan memahami masalalu dengan baik, lalu merangkai masa lalu itu untuk membuat titik-titik masa depan baru sesuai dengan jalurnya. ini menarik, beliau menyebutkan bahwa peranan masa lalu memberikan kita pelajaran berharga, tapi tugas kita tidak hanya untuk berada disana, waktu terdapat 3 hal, masa lalu, saat ini dan masa depan. jika kita ingin menjadi visioner maka yang perlu kita buat adalah “saat ini buatlah sesuatu” untuk masa depan, sedangkan masa lalu menjadi pembelajaran tolok ukur apa yang salah dan yang tidak akan dilakukan dimasa depan.
Dengan begitu, kita akan terlatih untuk terus berusaha lebih baik setiap harinya, terus dan terus berusaha lebih baik membuat sesuatu itu lebih efisien.