Salam, kali ini saya mengambil cerita dari bernadette jiwa yang telah menulis 6 buku luas biasa mengenai kecerdasaran pemasaran dalam buku story driven. dalam bukunya dia menyebutkan “kebanyakan bisnis mencoba masuk kedalam sebuah pasar, lalu mencoba seolah-olah memperbaikinya dan membuat sesuatu yang baru” pertanyaannya, apakah itu benar-benar perlu? banyak bisnis lahir dengan membawa fitur-fitur baru mereka, bersaing dengan teknologi terbaru hingga bagaimana mereka menjelaskan kecepatan mereka untuk bertumbuh. tapi ada yang menarik dalam buku itu bahwa “itu adalah kulit terluar saja” yang cepat muncul dan hilang seiring berkembangnya waktu. hingga pada akhirnya muncullah pemikiran baru bahwa persaingan bisnis semakin ketat dan lain sebagainya, menariknya bernadette menyebutkan “persaingan hanya untuk orang yang tidak tahu siapa dirinya” mereka takut, takut hilang dan kalah dalam industri, padahal sebenarnya jika mereka tahu apa alasan mereka ada dan siapa yang mereka layani, mereka akan tetap ada, harusnya. terkadang sebuah bisnis lupa bagaimana mereka memulai, ketika mereka berkembang mereka mulai merasa bahwa mereka harus bersaing dan semakin lama semakin pudar apa yang menjadi alasan dia memulai.
Mungkin ini terdengar klise, bisnis tidak punya waktu untuk memikirkan itu kan? Mereka menyebutkan, lihatlah brand-brand yang menjadi legacy, apakah mereka bersaing? mungkin terlihat mereka sedang bersaing dipasar bebas, tapi pada dasarnya mereka tidak menghilangkan cerita bagaimana mereka dibangun oleh para pendirinya, lihat saja kenapa saat Steve Jobs dikeluarkan oleh Apple selama 3 tahun perusahaan apple tidak bisa menggaji karyawannya? padahal Apple board sudah digantikan oleh Top CEO kelas terbaik, tapi kenapa malah semakin gagal dan kondisi apple memburuk?
Ya, mereka kehilangan dirinya dan kehilangan arah untuk memposisikan dirinya didalam industri, mereka bukan orang-orang yang mendirikan Apple, mereka adalah orang yang menggunakan apple untuk berbisnis dan itu berbeda, hingga akhirnya steve jobs kembali lalu semua berbalik 2 kali lipat dalam waktu setahun.
Begitupun dalam bisnis, ketika steve jobs datang kembali lalu memberikan pidatonya dia berkata : kita telah kehilangan tujuan dan siapa kita, bahkan kita tidak tahu apa yang kita lakukan, produk Apple bukan tentang bit, hardware dan segala macam yang itu tidak penting lagi, semua bisa membuat itu menjadi lebih baik. steve menegaskan, jika kita bersaing untuk menjadi yang terbaik semua orang bisa membuat produk tersebut Apple, tapi apa yang tidak bisa orang lain buat dan apa alasan banyak orang menginginkan Apple? itulah yang seharusnya dibangun kembali.
ya, begitupun dalam sebuah bisnis persaingan dan promosi membuat bisnis menjadi kalang kabut hingga mereka menjadi sebuah toko yang menjual apapun, sampai mereka lupa kenapa saya menjual ini? hingga tampak sama saja dengan yang lain tidak ada pembedanya, sedangkan kita tahu sebuah bisnis/brand yang baik adalah yang berbeda dan tahu alasan kenapa itu ada dan lahir didunia. itu yang tidak bisa ditiru oleh siapapun, karena setiap kisah didunia ini tidak sama dan begitupun dengan sebuah brand, mereka punya perjalanan kisah yang berbeda dan itulah yang membuat orang perduli dan tertarik untuk mendengar kisahnya, dibanding mereka berteriak-teriak untuk menjual produk yang sama dengan yang lainnya.