Assalamualaikum wr.wb, selamat menunaikan ibadah ramadhan bagi yang menjalankan, semoga senantiasa diberikan kelancaran dan kesehatan selama ramadhan. kali ini ada sebuah cerita yang saya coba tulis dari ketertarikan mengenai hubungan ilmu pengetahuan, science dan khazanah islami, siapa yang tidak tahu dengan Albert Einstein? ilmuan yang terkenal dengan kritis dan teoritias yang menghasilkan banyak dampak, sepanjang perjalannya dalam beberapa buku menyebutkan semua keilmuannya sering melibatkan mengenai KeTuhanan, hingga pada akhir khayatnya beliu menulis sebuah kalimat yang dibukukan yaitu :
“ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh”
mungkin kita pernah tahu kalimat ini, kalimat ini ditulis dalam buku pesan albert einstein yang kebetulan, sedang menulis sebuah surat rahasia mengenai kegagumannya terhadap Nabi Muhammad SAW. surat itu ditujukan kepada filsuf muslim waktu itu, beliau mempelajari bagaimana tata surya berjalan, hingga mempelajari kisah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan mi’raj.
Dalam surat itu, Albert Einstein mengatakan bahwa teori relativitas yang selama ini dia buat, memang mengacu pada ayat-ayat suci Al-Quran, Einstein juga mempelajari ilmu dari berbagai hadist Rasulullah SAW, bukti lain yang menunjukkan bahwa ada kekaguman albert einstein tertuang dalam surat tersebut, didalamnya dia memanggil nama seorang filsuf pada setiap suratnya, fisik surat tersebut saat ini tersimpan pada sebuah penyimpanan rahasia dilondon. Adapun sebuah hadist yang menjadi sandaran einstein mengenai teori relativitas disebutkan dari sebuah hadist perjalanan nabi isra’ mi’raj yang berbunyi “Ketika berangkat dari tanah, pakaian atau kaki nabi menyentuh seluruh bejana berisi air yang menyebabkan air tumpah, setelah nabi kembali dari Mi’raj Jasmani, setelah melalui berbagai zaman (pendapat lain menyebutkan kecepatan cahaya) lalu kembali, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah diatas tanah”. Einsten melihat hadist tersebut, sebagai sebuah khazanah keilmuan yang sangat luar biasa mahal harganya, apa yang dilakukan rasulullah SAW dari perjalanan tersebut memberikan kegaguman Albert Einstein mengenai penemuan baru, bahwa ilmu relativitas itu ada dan jika dirumuskan menjadi :
E=MC2 >> M=E:C2 (sebagai bentuk pengujiannya)
Dalam penjelasan awal mula teori ini ditemukan, bisa diartikan : sekalipun badan kita berubah menjadi energi, ia dapat kembali berwujud semula, atau hidup kembali. penemuan ini sependapat dengan yang disampaikan hadist rasulullah SAW dan juga Al-Quran (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa. (QS Ibrahim : 48)
yang dimaksutkan disana adalah, teori ini setuju bahwa akan ada waktu dimana manusia dibangkitkan kembali dengan bentuk yang sama kembali setelah mengalami perubahan bentuk atau mengalami proses perjalan waktu cahaya, proses pembentukan bentuk ini bisa diartikan sebagai kematian, manusia berubah bentuk kedalam bentuk lain, tapi akan kembali dengan bentuk yang sama dalam waktu relativitas cahaya ini yang dimaksut hukum kekekalan energi yang disampaikan.
Dalam karangan buku lainnya, menyebutkan bahwa Albert Einstein mengagumi bagaimana AlQuran dibuat, karena semua ilmu mengenai tata surya sudah ada disana sejak sebelum para ilmuan ada, artinya hal tersebut menjelaskan betapa visionare apa-apa yang ada disana, terkait ilmu pengetahuan yang melampahui jamannya.
Subhanallah..
source reference : surat albert einstein, the great story of Muhammad (albert einstein), berbagai sumber.