Ini catatan sekaligus mungkin pertanyaan yang sering kali ditemui dalam sebuah fase tertentu dalam proses penciptaan sebuah product baru-bisnis baru. Dimana khususnya untuk mereka yang bertugas untuk melahirkan sekaligus mengembangkan suatu product baru (NPD new product development) hingga menemukan ceruk pasar tertentu atau istilahnya disebut product market-fit. Fase yang paling sulit adalah bagaimana product yang pertama kali dirilis itu diterima oleh market hingga mendapatkan customer pertama kalinya. Tentu, penerimaan sesuatu yang baru tidak bisa serta merta rilis lalu langsung dapat respon yang baik, product punya ciri khas untuk adaptasi, masyarakat butuh terbiasa dengan itu dan terus dikenalkan. Pada fase inilah, marketing, promosi mengalami ambiguinitas tinggi, marketing dan sales melihat bahwa apakah produk yang telah dilahirkan ini benar-benar cocok dengan market saat ini? memang pada fase sebelumnya sebelum product ini dibuat ada analisisnya terlebih dahulu, hanya saja trend market itu berubah dengan cepat, product harus dituntut mengikuti mereka dengan cepat juga ini yang sering menjadi kendala kenapa product itu dituntut adaptasi. contoh mudahnya adalah Handphone. kenapa handphone dalam beberapa bulan selalu rilis dengan versi yang terbaru dan terbaru lagi? mereka mencoba untuk terus FIT dengan market yang sudah jenuh. tapi pertanyaanya apakah itu baik? untu terlalu sering berubah-ubah.
Ini masih menjadi evaluasi juga apakah seharusnya product yang baik itu terus berubah atau justru, fokus saja dengan produk yang mereka sudah menemukan customernya dan fokus disana.
Product yang rilis butuh waktu untuk bisa masuk ke sebuah market tertentu (ini jika memang jenis product baru) berbeda kasus lagi jika memang produknya sudah ada suatu tempat, komunitas atau market tertentu yang siap menampung, tentu itu lebih mudah. dalam kasus ini product benar-benar baru belum pernah ada sebelumnya, mungkin kita bisa sebut inovasi. Nah, sesuatu yang berbeda itu terkadang bisa diterima terkadang juga tidak, kita perlu antipasi proses tersebut ketika rilis, bagaimana jika produk ini nanti diterima? ya bagus dong, tapi apakah mempertahankan produk ini untuk terus diterima mudah dilakukan? hal itu perlu menjadi pertimbangan, maka dari itu salah satu alasan kenapa produsen handphone berubah-ubah model? karena mereka setelah rilis product baru, mereka akan melihat bagaimana hasil feedback dari market-trend, hingga customer yang tertarik untuk membeli product tersebut. ketika customer sudah membeli dalam beberapa waktu, biasanya trend akan mulai melandai, tandanya trend sudah mulai habis, pada saat itulah pengembang product mulai memikirkan product apa yang baru yang bisa menopang sekaligus memberikan alternatif untuk product yang sebelumnya. Ini juga bisa disebut produk variasi, hanya saja penerapan dari variasi ini biasanya cenderung malah mengurangi kualitas product yang utama sebelumnya, maka dari itu kapan product memutuskan untuk membuat sesuatu yang baru? perlu dipertimbangkan apakah sudah waktunya? atau memang fokus saja dengan yang ada dan terus perbaiki kualitas hingga benar-benar sangat otentik. Dua hal ini seperti contoh bagaimana Apple mengembangkan strategi produk dengan fokus, sedangkan Samsung mengembangkan dengan berbagai pilihannya.
Penerapan strategi perlu disesuaikan dengan waktu, jenis produk dan juga sesuai kondisinya.